Rabu, 17 Desember 2008

wanita karier....

Wanita yang bekerja sekaligus berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga ternyata dapat membantu kondisi wanita tersebut untuk tetap dalam keadaan yang sehat.
Menurut hasil studi di Inggris, diketahui bahwa ibu rumah tangga biasa dan wanita yang belum mempunyai anak ternyata memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah dan cenderung mudah mengalami obesitas dibandingkan kelompok wanita yang mempunyai berbagai peran, baik dalam pekerjaan maupun rumah tangganya.
Peneliti dari University College, London menyatakan bahwa wanita yang memiliki berbagai peran dalam jangka waktu cukup lama diketahui cenderung memiliki tingkat kesehatan yang baik di usia 54 tahun. Wanita karir cenderung memiliki kondisi kesehatan yang umumnya baik karena mereka mengkombinasikan karir dan keluarga dalam menjalani kehidupannya.
Dalam sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health, dianalisa laporan kesehatan sekitar 2.000 wanita dengan usia 26 sampai 54 tahun dan juga indeks massa tubuhnya sebagai metode untuk mengukur obesitas. Laporan kesehatan tersebut ditambahkan dengan informasi mengenai status pernikahan, pekerjaan, dan apakah mereka mempunyai anak atau tidak.
Para peneliti menyimpulkan bahwa wanita yang berperan sebagai ibu rumah tangga dalam hidupnya memiliki tingkat kesehatan yang lebih rendah, kemudian diikuti oleh ibu yang hanya berperan sebagai orang tua tunggal dan yang terakhir adalah mereka yang tidak memiliki anak atau tetap melajang.
Ibu rumah tangga diketahui cenderung lebih mudah mengalami kenaikan berat badan dan kecepatan obesitas yang paling tinggi yaitu sebanyak 38%, sedangkan wanita yang bekerja sekaligus berperan sebagai istri maupun ibu rumah tangga ternyata memiliki tingkat obesitas yang paling rendah.
Para peneliti juga menyatakan bahwa wanita yang berperan sebagai pekerja, sekaligus sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga, umumnya memiliki kesehatan yang lebih baik.
Namun, hal tersebut tidak terlalu jelas apakah mereka bekerja dan mempunyai anak karena kondisi mereka yang sehat atau apakah mereka sehat karena mereka bekerja dan juga memiliki anak. Penelitian ini masih memerlukan studi lebih lanjut dan mungkin memiliki potensi kesehatan bagi hubungan sosial seorang wanita untuk jangka panjang.
sumber : info-sehat.com
lalu, lalu, menurut yg aku baca di Cosmopolitan, 65% wanita di dunia tuh mampu menjalankan kehidupan berumahtangganya sekaligus berkarier secara berdampingan dengan sukses... so, ibu-ibu dimana pun anda berada. marilah berkarier demi eksistensi kita sebagai seorang wanita cerdas. toh berkarier ga harus selalu kerja di kantoran,,, punya usaha sendiri di rumah ato yg sejenisnya -yg penting ga cuman 3M di rumah (macak, masak, manak -dandan, masak, melahirkan), yg penting sesuai dengan hobi ato kesukaan kita, bikin enjoy, en ga mengganggu tugas rumah tangga... gpp bgt tho..??
selamat berkarier....
muachh..
*tw

How a "tv commercial" effects me...

Sampe 2 minggu yg lalu aku adalah prokastrinator berat (red- istilah didapat dari soal mid-test statistik) (red- tambahan:kul statistik yg "diperdalam" ^@^ Y), plus buronan dosen… (WANTED:blm mengumpulkan laporan praktek kerja sejak sebelum lebaran/-+ 2 bulan yg lalu). Tp dari 2 minggu yg lalu dari dalam diriku seperti ada sesuatu, ada energi yg mendorong utk menyelesaikan laporan2 yg terbengkalai… plus bonus mengerjakan laporan2 yg belum deadline, hehehehe…
Do you know… salah1 energi itu datang dari lagu di iklan yg aku denger tiap pagi kalo lg nonton spongebob dari jam6 sampe jam7 di global tv. Lagunya…
Harusnya kita sadari, perubahan tak datang sendiri. Kita yg memulainya…
Langkahkan kakimu jangan ragu, tak pernah menyerah…
Berubahlah untuk maju, sampai suatu saat nanti kau kan genggam hari…
Tau kan, iklan itu…….
Esyuno,tiap denger lagu itu, aku pasti langsung ikut nyanyi plus senyum2 sama bayanganku di kaca. Lagu itu seperti merasuk ke dalam hati (halah…), rasanya bahagia, semangat,,, energi positif mengalir ke seluruh tubuh sampe ke ubun2 (halah, apasiy…)
Eh, tau2 aja… 2minggu ini keinginan utk ngerjain laporan2 itu muncul, entah dari mana… laptop yg biasanya cuman nganggur, teronggok di sudut kamar berhari2 seolah2 hanya benda mati tak berarti, tau2 juga jadi sahabat setia di subuh, sore, sampe malem, t4 dimana tugas2 sumber nilai IP itu muncul, menjalankan fungsinya yg sebenar-benarnya. Dan alhamdulillah, sekarang aku bukan buronan lg, udah ga punya perasaan bersalah lg, trus aku juga udah bisa memberikan perlawanan kalo temen2 mencecarku sebagai satu2nya orang yg belum ngumpulin laporan, huakhahahahaha…
Beneran, sumfah, ana zuzur… iklan itu berarti bgt buatku... Ga tau ya, buat orang lain lagu itu cuman dilihat sebagai iklan yg ngganggu tontonan yg lg ditonton, selayang pandang, atau seperti aku yg pada dasarnya lebih seneng nonton iklan dari pada nonton Cinta Fitri 3, trus got something bigger deh dari situ…
Yang ingin saya katakan sebenarnya adalah, terima kasih kepada pihak2 yg telah menciptakan lagu dengan penuh arti itu… (siapa siy yg nyiptain? Dewiq? Melly Goeslaw? Erwin Gutawa? Bebi Romeo? Adakah yg bisa membantu saya mencari tau… )
*tw

Selasa, 16 Desember 2008

awal dari akhir


akhirnya praktek kerja profesiku selesai juga... menyisakan laporan2 yg kejar tayang dan harus ditandatangi oleh pihak yg berwenang secepatnya. suangat buanyak pelajaran yg bisa diambil hikmahnya dari pkp yg aku jalani selama kurang lebih satu semester ini... diantaranya, yg paling memberi makna adalah berani menghadapi segala yg baru dan percaya diri. ketika aku masuk rsj (mulai praktek pertama kali...), yg terbayang adalah aku harus menghadapi orang yg "gila?!?", ntar kalo aku dikejar2 sama pasien gimana? dah gitu pasiennya telanjang ga pake baju kayak yg jalan2 dijalanan itu, gimana? huaahahahha, parno sendiri... padahal, pas udah disana, justru pasien2 itu adalah penghiburku. paling seneng kalo udah nemu pasien yg lagi mood buat diajakin ngobrol, lucu, nggak nyambung, aneh, dan sebagai-sebagainya. blm lagi kalo ngobrol ama perawat2nya yg ganteng, bikin seneng banget tuh, hehehehe... ^0^Y ya gitulah... banyak hal2 yg ga bakal aku pelajari en ga aku dapet dari bangku kuliah. terutama skill yg sebener2nya dalam menghadapi pasien2 itu. gitu juga waktu masuk lagi ke puskesmas, hari pertama langsung dikasih klien rujukan dari dokter sama supervisorku. oh my God.. sama sekali ga ada gambaran juga... ga tau musti nanya apa, ngomong apa, duduknya gimana, empatinya gimana, trus kalo klien nanya "apa yang harus saya lakukan?" ato "saya harus gimana mbak?", aku harus jawab apa....! Gosh, no idea... tapi ternyata, waktu menghadapi klien pertamaku itu, dengan sedikit gemetar, dan suara yang deg-degan, aku bisa juga tau masalahnya apa dan sedikit memberi support karena memang sedikit depresi setelah ibu mertuanya meninggal. alhamdulillah... insyaalloh ibunya ga tambah depresi abis ketemu aku. amin... ;P ya gitu... semua memang harus dihadapi. dengan keberanian (apapun resiko yang akan dihadapi) dan kepercayaan diri akan kemampuan yg kita miliki, juga keyakinan bahwa kita mampu, insyalloh semua akan berjalan baik2 saja... mungkin plus bonus, pengalaman yg tidak akan pernah kita alami lagi dan yg pasti tidak akan terjadi pada orang lain juga...
ya, itu semua udah berlalu. dan sekarang The show must go on (kata Hanung Bramantyo), hidupku berlanjut pada episode lainnya...
tesis menunggu, saudara-saudara...
awal dari akhir...
beginning of the end... (bener ga siy susunan katanya? ^o- )
doakan aku ya....
*tw